Sanrego adalah salah satu tanaman asli indonesia yang memiliki khasiat luar biasa. Sanrego merupakan tanaman dari Bone Sulawesi selatan. Namun keberadaannya dapat ditemukan di jawa ( kemaitan). Sanrego (Lunasia amara Blancho) suatu tanaman yang digunakan untuk meningkatkan stanima dan gairah pria dewasa.
Menurut cerita, khasiat herbal ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani setempat.
Ketika itu, seekor kuda peliharaan tiba-tiba menunjukkan perilaku aneh setelah meminum air rendaman Kayu Sanrego. Kuda berjenis kelamin jantan itu mendadak mengalami birahi tinggi, lalu mengawini seluruh betina yang berada satu kandang dengannya.Pemilik kuda yang merasa penasaran lalu membawa secungkil kayu tersebut, lalu merendamnya dan meminumkannya pada kucing jantannya di rumah. Sama seperti yang terjadi pada kuda, kucing jantan itu mendadak birahi lalu mengawini kucing-kucing betina. Sejak saat itu, tanaman liar yang berasal dari hutan-hutan di Sulawesi ini terkenal sebagai obat kuat dengan nama Kayu Sanrego sesuai nama desa tempat herbal ini pertama kali ditemukan. Khasiatnya dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut, serta dari generasi ke generasi.
Sanrego meliki nama daerah Kernaitan, Maitan (Jawa); Pamaitan ( Madura) ; Pintan, M'akelum halaluna, Aifata (Mh/Minahasa).
Kandungan kimianya meliputi senyawa golongan alkaloida, sitosteroid, fitosterol, flavonoid, dan glikosida.
sanrego digunakan untuk mengobati penyakit
diabetes, lemah sahwat,
menambah vitalitas dan ketahanan. Kulit batang Lunasia amara
Blanco berkhasiat sebagai
obat luka karena gigit
ular, racun serangga,
dan sakit perut, sedangkan
daunnya berkhasiat sebagai obat
sakit perut, bengkak pada
anggota gerak, dan penyubur
rambut. Kemaitan bermanfaat sebagai pelancar saluran
urine, memacu gairah seksual, kosmetik,
penghambat pertumbuhan bakteri (Eschericia coli), obat diare, penawar
racun makanan, dan bisa ular.
Khasiat sebagai afrodisiaka juga ditegaskan oleh penelititan yang dilakukan (Muhtadi 1999). Nurlaila (2000) melaporkan hasil penelitiannya di Laboratorium Farmasi UNPAD bahwa dalam kandungan sanrego terdapat steroid. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Widyatmoko (2000) dan Hotimah (2000) pada anak ayam jantan yang berumur 3 hari, yang diberikan ekstrak sanrego secara oral dan cara infus sebanyak 1 ml selama 15 hari ternyata menunjukkan adanya pertambahan ukuran jengger, berat jengger, berat testis dan berat bursa fabrisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar